Peran Pers dan Ormas dalam Mengawal Ketahanan Pangan

0

Diatur dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, salah satu peranan pers nasional adalah memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui.

Pers berperan penting dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat. Baik atau buruknya informasi yang diterima masyarakat tergantung dari pers.

Memiliki fungsi dan peran to inform, to educate dan to entertaint, ada hal yang menarik dalam peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2025. Yaitu dimana HPN tahun ini mengambil tema : “Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa”.

Dan hal ini tentu sesuai dengan salah satu program unggulan pemerintahan Prabowo-Gibran tentang kemandirian pangan.

Berdasarkan catatan Badan Pangan Nasional, pemerintah telah berhasil mengendalikan tingkat inflasi pangan di setiap akhir tahun dalam 3 tahun terakhir belakangan.

Menyadur data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi komponen harga bergejolak secara bulanan yang didominasi komoditas pangan pada Desember 2023 mengalami inflasi sebesar 1,42 persen.

Angka ini menurun dibandingkan inflasi pangan secara bulanan di Desember 2022 yang kala itu berada di 2,24 persen dan Desember 2021 di 2,32 persen. Sementara kondisi inflasi pangan secara bulanan yang terkini di November 2024 membaik di 1,07 persen.

Sementara kondisi inflasi beras dalam setiap akhir tahun cenderung stabil dan berada dalam koridor sesuai target pemerintah. Pada akhir 2022, tingkat inflasi beras berada di angka 2,30 persen dan merupakan tertinggi sepanjang tahun tersebut.

Lalu pada akhir 2023 ada di 0,48 persen. Kendati begitu, beras mengalami deflasi pada November 2024 di angka 0,45.

Melalui program bantuan pangan (banpang) beras yang mulai digulirkan di Desember 2024 dan terus berlanjut pada Januari dan Februari 2025, pemerintah meyakini inflasi beras akan stabil dan terkendali kembali. Adanya penyesuaian jumlah PBP menjadi 16 juta untuk banpang beras tahun 2025 karena terdapat beberapa justifikasi.

Faktor pertama karena adanya penurunan persentase penduduk miskin. Menurut BPS, jumlah penduduk miskin pada Maret 2024 sebesar 25,22 juta orang. Ini menurun 0,68 juta orang terhadap Maret 2023 dan menurun 1,14 juta orang terhadap September 2022.

Selanjutnya demi mewujudkan program yang lebih tepat sasaran, perlu menggunakan data desil 1 dan 2 plus lansia tunggal dan perempuan KK (Kepala Keluarga) miskin. Jumlah data tersebut dalam P3KE (Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem) sebanyak 14 juta.

Di samping itu, terdapat pula program lainnya yang menyasar secara luas ke masyarakat di 2025 mendatang, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG). Program pengiring lainnya seperti Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras juga tetap akan dilaksanakan pemerintah di tahun depan.

Targetnya pun ditambah menjadi 1,5 juta ton selama setahun. Dengan begitu, beras berkualitas baik dari Perum Bulog dengan harga terjangkau, dapat lebih mudah dijumpai masyarakat di pasaran.

Kembali ke tema HPN tahun 2025 tentang Pers mengawal ketahanan pangan, Lembaga Swadaya Masyarakat DPP Laskar NKRI mendukung dengan apa yang dilakukan pers indonesia. Karena hal ini berkaitan dengan kesamaan akan peran pers dan peran LSM/Ormas mengenai fungsi kontrol sosial.

Terlebih selama ini, harus diakui bahwa pers banyak membantu publikasi dan sosialisasi program-program Ormas/LSM di masyarakat.

Selamat Hari Pers Nasional Tahun 2025
“Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa”

Ditulis :

Biro Publikasi DPP Laskar NKRI

H. ME. Suparno (Ketua Umum)
Drs. H. Nana Taruna S, MM (Sekretaris Jendral)

 

Bagikan Artikel

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini